MENGETAHUI PIKIRAN BAIK DAN PIKIRAN BURUK

Antara Pikiran Baik & Pikiran Buruk , Manakah Benih Spiritualis yang Kita Tanam Pada Diri Sendiri? Pikiran buruk yang memicu ekses-ekses negatif akan berakibat pada ketidakseimbangan atau ketidakselarasan dalam hidup, menjadi pemicu berbagai masalah dan bila tidak segera dikendalikan, maka ia akan menjauhkan kita dari hakekat manusia sebagai makhluk sempurna ciptaan Tuhan YME, sebuat predikat yang mungkin jarang dipahami secara filosofis. Saling tuduh, saling menyalahkan, senang menjustifikasi/memvonis apapun yang dilakukan orang lain, dan sebagainya adalah ekses dari pikiran buruk. Hal ini berlawanan dengan Pikiran yang baik (memberdayakan), yang akan lebih menilai ke dalam diri sendiri apa yang telah dilakukan dan pandai merasa (berempati) terhadap berbagai kesulitan yang dialami atau diderita orang lain. Hal ini membuat orang tersebut akan menjadi bijak dan ringan tangan (mudah menolong) orang lain, sehingga transformasi menuju pencerahan spiritualitas akan tercapai. Banyak orang setelah mengikuti pelatihan pemberdayaan diri dari para motivator terkenal akhirnya pulang ke rumah membawa sertifikat dan foto-foto bareng bersama figur idolanya saja, tapi tidak jarang yang sama sekali tidak membawa “benih spiritualitas yang baik untuk ditanam dalam pikirannya”, bahkan tidak jarang juga yang malah terjebak pada logika dan Pikiran buruk terhadap dunia luar. Jauh dari apa yang digaungkan dalam pelatihan yang telah diterimanya. Oleh sebab itulah dengan sedikit memahami apa yang terjadi dalam proses pikiran kita, maka sejatinya kita harus lebih waspada dan menjadi bijak dalam bersikap.

Komentar